Manusia kini hidup di era digital yang kesehariannya tidak lepas dari sosial media. Salah satu platform yang paling mendapat sorotan dalam persaingan di dunia kerja adalah Linkedin. Platform tersebut merupakan salah satu yang paling cocok sebagai tempat menggambar personal branding. Lalu apasih personal branding itu?
Apa itu Personal Branding?
Personal Branding secara sederhana merupakan upaya seseorang untuk menampilkan citranya di depan publik. Personal branding menjadi sangat penting sebagai bagian dari identitas seseorang, terutama di dunia profesional
Nah, dikarenakan masing-masing orang memiliki bakat dan kualifikasi berbeda, maka istilah niche tercipta. Niche secara kasarnya merupakan spesialisasi bidang pekerjaan seseorang. Misalnya untuk orang-orang yang bekerja di dunia IT, masing-masing dari mereka pasti memiliki spesialisasi yang ditonjolkan. Jadi mirip seperti dokter dengan keahlian berbeda-beda.
Sedangkan dalam dunia digital, personal branding menjadi sangat penting untuk menunjukkan kapabilitas, kredibilitas maupun selling point dari seseorang tersebut. Dengan mempertahankan dan membangun reputasi yang benar, maka orang akan lebih mudah untuk mengenalimu dan bisa membuka berbagai peluang yang sebelumnya tidak pernah kamu bayangkan.
Contoh sederhananya, apa yang kamu pikirkan jika mendengar nama Taylor Swift atau Elon Musk? Bagi banyak orang, Taylor Swift merupakan American Sweetheart, sedangkan Elon Musk adalah si dewa masa depan. Itulah yang disebut dengan personal branding, sebuah identitas yang dibangun supaya mudah untuk dikenali serta menjadi pembeda dari individu lain kendati berada dalam kolam talent yang sama.
6 Tipe Personal Branding
Setidaknya, sejauh ini telah dikelompokkan ada 6 tipe personal branding yang telah ditemukan. Apa saja itu? Mari lanjutkan baca hingga akhir.
1. Altruist
Altruist merupakan mereka yang membangun citra dirinya sebagai seorang yang dermawan. They are like saint yang datang untuk menyelamatkan kesengsaraan manusia. Misalnya adalah tokoh-tokoh selebriti yang senang melakukan kegiatan kemanusiaan seperti si cantik Angelina Jolie.
2. Careerist
Ada juga mereka yang senang sekali membagikan kehidupanya sebagai seseorang yang memiliki karir gemilang. Biasanya personal brand tipe ini diisi oleh para CEO terkenal seperti Jeff Bezos sang pemilik raksasa bisnis Amazon.
3. Hipster
Tipe personal brand ini merupakan campuran dari altruist dan careerist. Hipster lebih kepada mereka yang sering membagikan informasi tentang karir maupun menjadi manusia yang berguna bagi lingkungannya.
4. Boomerang
Boomerang di sini merupakan mereka yang senang melemparkan kontroversi dan setidaknya mereka terlihat menikmatinya. Contoh kaum boomerang misalnya The Kardashian yang penuh dengan kontroversi dan konflik.
5. Connector
Connector adalah tipe yang senang menjadi penjembatan dari satu pihak ke pihak lain. Misalnya adalah para make up influencer yang mencoba untuk memberikan edukasi tentang suatu brand make up. Mereka hadir untuk memberikan informasi-informasi yang diperlukan. Sehingga kehadiran mereka sangat dinantikan oleh banyak orang, yang tak jarang pendapat mereka juga sangat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jika seseorang hendak membeli sesuatu.
6. Selective
Untuk yang tipe selective adalah mereka yang senang membagikan informasi secara spesifik kepada publik. Misalnya saluran Youtube yang hanya berfokus untuk memberikan informasi tentang politik, sejarah, kesehatan mental, dan sebagainya.
Jadi itulah tadi seputar personal branding. Perlu diingat bahwa saat kamu membangun personal branding dibutuhkan kesabaran. Namun, jika ingin lebih kena sasaran, maka kamu bisa menggunakan jasa Digital Marketer.